Dalam peternakan ayam petelur, menjaga agar ayam mencapai berat badan yang sesuai standar umur sangat penting untuk memastikan produktivitas yang optimal. Berat badan yang sesuai dengan fase umur ayam memungkinkan pertumbuhan yang sehat, kesiapan produksi telur, dan kualitas telur yang baik. Ketika ayam tidak mencapai berat badan sesuai standar, banyak dampak negatif yang dapat terjadi, mulai dari penurunan produktivitas hingga risiko kesehatan yang lebih tinggi. Artikel ini akan membahas mengapa penting mencapai berat badan sesuai standar umur pada ayam petelur dan dampaknya jika berat badan ayam berada di bawah atau bahkan di atas standar.
Pentingnya Berat Badan Sesuai Standar Umur pada Ayam Petelur
Pada ayam petelur, standar berat badan sesuai umur ditetapkan berdasarkan fase-fase pertumbuhan yang dilalui ayam, seperti:
1. Fase Starter (0-6 minggu)
Fase ini adalah fase dasar pertumbuhan, di mana ayam membutuhkan nutrisi optimal untuk membentuk otot, tulang, dan jaringan penting lainnya. Berat badan yang sesuai pada fase ini akan menjadi pondasi untuk pertumbuhan berikutnya.
2. Fase Grower (7-18 minggu)
Di fase ini, ayam mengalami pertumbuhan cepat. Pencapaian berat badan yang sesuai sangat penting untuk persiapan memasuki masa produksi telur.
3. Fase Layer (mulai sekitar 18 minggu)
Setelah fase grower, ayam siap memasuki masa produksi. Berat badan yang sesuai pada fase ini membantu ayam memproduksi telur secara optimal, baik dari segi jumlah maupun kualitas.
Memastikan ayam mencapai berat badan standar di setiap fase tersebut akan memaksimalkan potensi produksi ayam petelur dan mendukung kesehatan ayam secara keseluruhan.
Dampak Jika Berat Badan Tidak Sesuai Standar pada Ayam Petelur
Tidak tercapainya berat badan standar dapat berdampak buruk pada performa ayam petelur. Berikut beberapa dampak negatifnya:
1. Penurunan Produksi Telur
Ayam yang memiliki berat badan di bawah standar biasanya menghasilkan telur dengan jumlah yang lebih sedikit. Hal ini disebabkan oleh kurangnya cadangan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk produksi telur yang optimal.
2. Kualitas Telur yang Rendah
Berat badan yang tidak sesuai standar dapat mengakibatkan ukuran telur yang lebih kecil atau cangkang telur yang tipis dan mudah pecah. Hal ini berpengaruh pada kualitas dan daya tahan telur, yang pada akhirnya mempengaruhi nilai ekonomi produk.
3. Risiko Stres dan Kesehatan yang Buruk
Ayam dengan berat badan di bawah standar lebih rentan terhadap stres dan penyakit. Mereka mungkin tidak memiliki sistem kekebalan yang cukup kuat untuk menghadapi infeksi atau perubahan lingkungan.
4. Pemanjangan Masa Pertumbuhan
Jika ayam tidak mencapai berat badan standar di awal pertumbuhan, mereka mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk memasuki masa produksi, yang berarti biaya tambahan untuk pakan dan perawatan sebelum ayam mulai menghasilkan telur.
5. Masalah Reproduksi
Berat badan yang tidak sesuai dapat memengaruhi sistem reproduksi ayam. Pada ayam yang kelebihan berat badan, bisa terjadi penumpukan lemak di sekitar organ reproduksi yang dapat menghambat proses produksi telur.
Tips Mencapai Berat Badan Standar pada Ayam Petelur
Agar ayam petelur dapat mencapai berat badan sesuai dengan standar, beberapa langkah berikut dapat diterapkan:
1. Pemberian Pakan yang Tepat
Pilih pakan berkualitas yang sesuai dengan fase pertumbuhan ayam. Misalnya, pada fase grower, pilih pakan yang kaya akan protein dan mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang dan otot. Produk dari Medion seperti Feed Plus bisa menjadi pilihan yang tepat karena diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam petelur di setiap fase pertumbuhan.
2. Monitoring dan Penimbangan Berkala
Lakukan penimbangan ayam secara rutin untuk memastikan bahwa berat badannya sesuai dengan standar. Jika ada ayam yang beratnya di bawah standar, berikan pakan tambahan atau sesuaikan lingkungan agar mereka lebih nyaman dan dapat makan dengan baik.
3. Pengelolaan Lingkungan yang Baik
Lingkungan kandang yang nyaman, bersih, dan bebas stres akan membantu ayam mencapai berat badan ideal. Pastikan suhu, ventilasi, dan pencahayaan kandang sudah sesuai, terutama saat masa pertumbuhan.
4. Pemilihan Bibit yang Unggul
Memulai dengan bibit ayam yang berkualitas juga berperan penting dalam pencapaian berat badan sesuai standar. Bibit unggul memiliki genetik yang lebih baik untuk tumbuh sesuai dengan fase umur.
Kesimpulan
Mencapai berat badan sesuai standar umur pada ayam petelur sangat penting untuk memastikan produksi telur yang optimal dan kualitas yang baik. Ayam dengan berat badan ideal memiliki kesehatan yang lebih baik, lebih produktif, dan menghasilkan telur dengan kualitas tinggi. Sebaliknya, ayam yang tidak mencapai berat badan standar berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan dan penurunan produktivitas, yang berdampak pada kerugian ekonomi bagi peternak.
Dengan memberikan nutrisi yang tepat, monitoring berat badan berkala, dan lingkungan kandang yang mendukung, peternak dapat mencapai target berat badan standar pada ayam petelur.
Standart BW Lohmann Brown Classic
Umur (Minggu) | Rata Rata (gr) | Range (gr) |
1 | 75 | 73–77 |
2 | 130 | 126–134 |
3 | 195 | 189–201 |
4 | 273 | 265–281 |
5 | 366 | 355–377 |
6 | 469 | 455–483 |
7 | 573 | 556–590 |
8 | 677 | 657–697 |
9 | 777 | 754–800 |
10 | 873 | 847–899 |
11 | 963 | 934–992 |
12 | 1047 | 1016–1078 |
13 | 1128 | 1094–1162 |
14 | 1205 | 1169–1241 |
15 | 1279 | 1241–1317 |
16 | 1351 | 1310–1392 |
17 | 1421 | 1378–1464 |
18 | 1493 | 1448–1538 |
19 | 1565 | 1518–1612 |
*Lohmann Brown Classic Standart Body Weight