Compare Items
Please, add items to this compare group or choose not empty group
Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Dalam dunia peternakan ayam, pemberian obat merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan dan produktivitas. Namun, sering kali dosis diberikan secara perkiraan tanpa perhitungan yang benar. Padahal, dosis yang tidak tepat dapat menimbulkan dua masalah besar:

  1. Dosis terlalu rendah → penyakit tidak sembuh, bahkan memunculkan resistensi (kebal obat).
  2. Dosis terlalu tinggi → pemborosan biaya, serta berisiko menimbulkan keracunan atau menurunkan performa produksi.

Karena itu, perhitungan dosis obat harus dilakukan secara tepat dan terukur.


Variabel Utama dalam Perhitungan Dosis

Terdapat dua metode yang umum dipakai dalam menghitung dosis obat:

1. Berdasarkan Berat Badan (BW / Body Weight)

  • Variabel: jumlah ekor, rata-rata berat per ekor (kg), dosis sesuai petunjuk (g/kg BW).
  • Rumus: Produk dibutuhkan (g) = Jumlah ekor × BW rata-rata (kg) × Dosis (g/kg BW)

2. Berdasarkan Air Minum

  • Variabel: jumlah ekor, rata-rata berat per ekor (kg), dosis tertera pada label obat (misalnya 1 g per 2 L air).
  • Rumus: Produk dibutuhkan (g) = 0,2 × BW (kg) × Jumlah ekor × (Obat ÷ Air (L)) Catatan: angka 0,2 merupakan asumsi konsumsi air ayam = 0,2 L per kg BW per hari.

Cara Cepat Menghitung Dosis

Untuk memudahkan, Anda tidak perlu menghitung manual. Asri Jaya sudah menyiapkan kalkulator dosis obat online yang bisa langsung digunakan oleh peternak.

asrijaya.com/dosiscalc

Cukup masukkan jumlah ekor, berat rata-rata per ekor, dan dosis sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan obat. Hasil perhitungan akan langsung muncul dengan format jelas: jumlah ekor, dosis, serta total produk yang dibutuhkan per hari.


Contoh Perhitungan

Sebagai contoh, pada label obat berikut tertulis:

0,1 g tiap kg berat badan
atau
1 g tiap 2 liter air minum
diberikan selama 3–5 hari berturut-turut

Misalnya:

  • Jumlah ayam: 1.000 ekor
  • Rata-rata berat: 1,5 kg
  • Dosis: 0,1 g/kg

Maka kebutuhan obat = 150 g/ml per hari.

Dan jika menggunakan air minum dengan label 1 g per 2 liter:

Kebutuhan obat = 300 × 0,5 = 150 g/ml per hari

Konsumsi air (perkiraan) = 0,2 × 1,5 × 1.000 = 300 L/hari

Dosis per liter = 1 ÷ 2 = 0,5 g/L

0 Comments

Dalam dunia peternakan unggas, pemotongan paruh atau debeaking adalah prosedur penting untuk mengurangi perilaku agresif seperti kanibalisme, serta mencegah pemborosan pakan. Namun, metode tradisional menggunakan pisau panas sering dikritik karena menimbulkan rasa sakit, stres, dan risiko infeksi. Untuk menjawab tantangan ini, teknologi Infrared Beak Treatment (IRBT) diperkenalkan sebagai solusi modern yang lebih ramah terhadap kesejahteraan ayam dan efisiensi peternakan.




Apa Itu Infrared Beak Treatment (IRBT)?

IRBT adalah teknik pemotongan paruh ayam yang menggunakan sinar inframerah. Proses ini dilakukan pada hari pertama kehidupan ayam di hatchery. Dengan menggunakan sinar inframerah, jaringan ujung paruh yang tidak diperlukan dihancurkan, sehingga paruh ayam akan memendek secara alami dalam beberapa minggu tanpa rasa sakit atau pendarahan.




Keunggulan IRBT Dibandingkan Metode Tradisional

1. Humanis dan Minim Rasa Sakit
IRBT tidak melibatkan luka terbuka sehingga mengurangi stres dan rasa sakit pada ayam. Hal ini meningkatkan kesejahteraan hewan secara keseluruhan.


2. Efektivitas Tinggi
Teknologi ini memberikan hasil yang konsisten pada semua ayam, berbeda dengan metode tradisional yang hasilnya sering bervariasi.


3. Mengurangi Risiko Infeksi
Karena IRBT tidak meninggalkan luka terbuka, risiko infeksi dan komplikasi pasca-proses dapat diminimalkan.


4. Proses Bertahap dan Alami
Pemendekan paruh terjadi secara bertahap, memberikan waktu bagi ayam untuk beradaptasi tanpa mengganggu pola makan dan perilaku mereka.


5. Efisiensi Operasional
Proses IRBT dilakukan di hatchery menggunakan peralatan otomatis, memungkinkan pemrosesan massal dalam waktu singkat.






Proses Pelaksanaan IRBT

1. Persiapan di Hatchery
Anak ayam yang baru menetas diperiksa dan dipilih untuk menjalani IRBT.


2. Proses Pemotongan

Ujung paruh ayam ditempatkan pada alat IRBT.

Sinar inframerah diarahkan ke bagian paruh yang akan dihancurkan.

Proses ini berlangsung hanya beberapa detik untuk setiap ayam.



3. Pemantauan Pasca-Perawatan
Setelah proses, ayam dipindahkan ke kandang pemantauan untuk memastikan adaptasi berjalan dengan baik.






Dampak Positif IRBT pada Produktivitas Peternakan

Efisiensi Pakan: Dengan bentuk paruh yang optimal, ayam tidak membuang-buang pakan, sehingga mengurangi biaya operasional peternakan.

Kesejahteraan Hewan: Ayam yang tidak mengalami stres atau rasa sakit memiliki tingkat pertumbuhan dan produksi yang lebih baik.

Mengurangi Kanibalisme: Pemotongan paruh secara tepat membantu mencegah perilaku agresif di antara ayam.





Penerapan IRBT di Peternakan Indonesia

Di Indonesia, beberapa peternakan modern telah mengadopsi teknologi IRBT. Selain meningkatkan efisiensi, teknologi ini mendukung praktik peternakan yang lebih etis, sejalan dengan tuntutan pasar global untuk kesejahteraan hewan yang lebih baik.




Kesimpulan

Infrared Beak Treatment (IRBT) adalah teknologi inovatif yang membawa manfaat besar bagi peternakan ayam. Dengan pendekatan yang lebih humanis, efisien, dan higienis, IRBT membantu peternak meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan hewan secara bersamaan.

Jika Anda tertarik untuk menerapkan teknologi ini atau membutuhkan peralatan pendukung, kunjungi Asri Jaya untuk mendapatkan solusi terbaik bagi peternakan Anda.

0 Comments

Ayam Day Old Chick (DOC) yang baru menetas memiliki kemampuan alami untuk bertahan hidup tanpa makanan selama 48 hingga 72 jam. Kemampuan ini sangat penting karena memungkinkan mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama dalam situasi transportasi atau penanganan sebelum diberi makanan dan minuman. Rahasia dari mekanisme ini terletak pada kantung kuning telur (yolk sac) yang terserap dalam tubuh mereka.




1. Peran Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)

Sebelum ayam menetas, embrio di dalam telur menyerap nutrisi dari kuning telur. Nutrisi ini disimpan di dalam tubuh anak ayam dalam bentuk kantung kuning telur yang bertindak sebagai cadangan energi dan nutrisi.

Apa yang terkandung dalam yolk sac?

Energi: Kuning telur kaya akan lemak dan protein yang menjadi sumber energi utama DOC.

Vitamin dan Mineral: Mengandung berbagai mikronutrien yang penting untuk mendukung metabolisme dasar.

Antibodi: Yolk sac juga menyimpan antibodi dari induknya, yang membantu memberikan imunitas pasif kepada DOC untuk melawan penyakit di hari-hari awal.


Berapa lama nutrisi ini bertahan? Nutrisi dalam yolk sac dapat mencukupi kebutuhan DOC selama 48 hingga 72 jam setelah menetas. Dalam periode ini, ayam dapat bertahan tanpa makanan, asalkan kondisinya tetap hangat dan tidak stres.





2. Proses Bertahan Hidup Tanpa Makan

Setelah menetas, ayam DOC menggunakan nutrisi dari kantung kuning telur untuk memenuhi kebutuhan energinya, seperti:

Bergerak dan beradaptasi dengan lingkungan.

Menjaga suhu tubuh mereka, terutama dalam kondisi brooding.

Memulai perkembangan organ tubuh dan jaringan otot.





3. Pentingnya Memperkenalkan Makanan dan Minuman

Meskipun ayam DOC dapat bertahan hidup tanpa makanan dalam beberapa hari pertama, penting untuk mulai memperkenalkan makanan dan air bersih dalam 24 jam pertama. Hal ini bertujuan untuk:

Merangsang saluran pencernaan: Membantu saluran pencernaan mulai bekerja secara aktif.

Mendukung pertumbuhan: Memberikan nutrisi tambahan untuk mendukung perkembangan optimal.

Mengurangi stres: DOC yang mendapatkan makanan dan air lebih cepat akan cenderung lebih aktif dan sehat.





4. Tips Memberikan Pakan dan Minuman

Air minum: Sediakan air hangat dan bersih, bisa ditambahkan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Pakan: Gunakan pakan starter berkualitas tinggi yang mudah dicerna.

Tempat makan dan minum: Pastikan feeder dan drinker mudah dijangkau oleh DOC untuk mencegah dehidrasi.





5. Kesimpulan

Ayam DOC memiliki mekanisme alami untuk bertahan hidup tanpa makanan hingga 72 jam setelah menetas, berkat cadangan nutrisi dalam kantung kuning telur. Namun, meskipun mereka dapat bertahan, memperkenalkan makanan dan minuman segera setelah menetas sangat penting untuk mendukung kesehatan, pertumbuhan, dan produktivitas di masa depan. Dengan memahami kebutuhan dasar DOC, peternak dapat memastikan tahap awal kehidupan ayam berjalan dengan baik.

0 Comments