Compare Items
Please, add items to this compare group or choose not empty group
Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Newcastle Disease (ND), atau dikenal juga dengan penyakit tetelo, adalah penyakit viral yang sangat menular yang menyerang unggas, terutama ayam. Penyakit ini disebabkan oleh virus Newcastle Disease Virus (NDV) dan sering menjadi ancaman besar di industri peternakan ayam, baik untuk ayam pedaging maupun petelur. Mengetahui gejala, pencegahan, dan penanganan penyakit ini sangat penting bagi para peternak untuk menghindari kerugian yang besar.

Penyebab dan Penularan Virus ND

Virus ND disebabkan oleh Paramyxovirus yang mampu menyebar dengan cepat antar ayam melalui:

1. Kontak langsung – Ayam yang terinfeksi dapat menularkan virus melalui sekresi, termasuk lendir dan kotoran.


2. Kontak tidak langsung – Peralatan, pakaian, dan alas kandang yang terkontaminasi dapat menjadi perantara penularan.


3. Udara dan debu – Virus juga dapat menyebar melalui udara, terutama di area peternakan yang padat.



Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan, terutama pada suhu dan kelembaban yang tepat, sehingga risiko penularan sering kali sangat tinggi.

Gejala Penyakit Newcastle pada Ayam

Gejala penyakit ND dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan strain virusnya, namun secara umum dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu bentuk pernapasan, bentuk saraf, dan bentuk pencernaan. Berikut adalah beberapa gejala umum:

1. Gangguan Pernapasan – Batuk, bersin, dan suara serak sering terlihat pada ayam yang terinfeksi.


2. Gangguan Saraf – Ayam dapat menunjukkan tanda-tanda kelumpuhan pada sayap atau kaki, kepala berputar, atau sulit menjaga keseimbangan.


3. Diare – Diare kehijauan sering kali muncul pada ayam yang terinfeksi.


4. Penurunan Produksi Telur – Ayam petelur akan mengalami penurunan produksi telur atau menghasilkan telur dengan bentuk dan kualitas yang buruk.



Gejala ini biasanya muncul dalam waktu singkat setelah infeksi, seringkali menyebabkan kematian mendadak pada ayam yang terinfeksi berat.

Pencegahan Newcastle Disease

Pencegahan adalah langkah utama dalam melindungi peternakan dari wabah ND. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang efektif:

1. Vaksinasi – Vaksinasi rutin adalah cara paling efektif untuk melindungi ayam dari ND. Vaksinasi biasanya dilakukan sejak ayam masih kecil, dan booster vaksin dapat diberikan secara berkala.


2. Biosekuriti Ketat – Menjaga kebersihan kandang dan membatasi akses orang atau peralatan yang tidak steril ke kandang sangat penting. Proses sanitasi yang tepat harus dilakukan untuk menghindari kontaminasi silang.


3. Pengaturan Populasi Kandang – Kepadatan ayam dalam kandang harus diatur untuk mengurangi risiko penularan penyakit.


4. Isolasi Ayam yang Terinfeksi – Jika ada ayam yang menunjukkan gejala ND, segera isolasi agar penyakit tidak menyebar ke ayam sehat lainnya.


Penanganan Ayam yang Terinfeksi Newcastle Disease

Sayangnya, belum ada pengobatan spesifik untuk virus ND, sehingga ayam yang terinfeksi harus segera diisolasi. Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan melindungi ayam sehat, peternak perlu memperketat langkah-langkah biosekuriti. Penting juga untuk segera berkonsultasi dengan dokter hewan atau ahli peternakan untuk mendapatkan arahan lebih lanjut terkait penanganan ayam yang terinfeksi.


Mengapa Pencegahan Sangat Penting?

Virus ND dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak. Tingkat kematian yang tinggi, penurunan produksi telur, dan biaya tambahan untuk pencegahan atau penanganan menjadikan ND sebagai ancaman serius di sektor peternakan unggas. Oleh karena itu, pencegahan melalui vaksinasi dan biosekuriti yang ketat menjadi solusi utama.

Kesimpulan

Newcastle Disease (ND) adalah salah satu penyakit unggas yang paling merugikan dan berbahaya. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat dan sulit untuk ditangani, sehingga pencegahan menjadi pilihan terbaik. Dengan vaksinasi yang tepat, penerapan biosekuriti, dan pengawasan yang teliti, peternak dapat meminimalisir risiko wabah ND di peternakan mereka.

Mengetahui lebih dalam tentang penyakit ini dapat membantu peternak untuk melindungi aset unggas mereka dan mempertahankan keberlanjutan usaha peternakan mereka.


Semoga informasi ini bermanfaat untuk para peternak dan memberikan pemahaman lebih tentang pentingnya pencegahan Newcastle Disease.

0 Comments

Musim hujan bisa menjadi tantangan besar bagi peternak ayam, baik ayam petelur maupun broiler. Kondisi cuaca ekstrem seperti suhu yang dingin, kelembapan tinggi, dan curah hujan yang deras dapat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas ayam. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantangan ini.

1. Pastikan Kandang Tetap Kering dan Hangat

Perbaiki Kebocoran: Cek seluruh bagian kandang untuk memastikan tidak ada kebocoran. Air yang masuk ke kandang bisa menyebabkan kelembapan tinggi, yang berpotensi menyebabkan penyakit.

Ventilasi yang Baik: Pastikan ventilasi cukup untuk menjaga sirkulasi udara agar tidak lembap berlebihan. Kelembapan yang terlalu tinggi dapat memicu pertumbuhan bakteri dan jamur.

Gunakan Pemanas: Jika suhu turun drastis, gunakan pemanas untuk menjaga suhu kandang. Suhu ideal untuk ayam broiler adalah sekitar 32°C pada awal pemeliharaan dan bisa diturunkan secara bertahap hingga 20-25°C.

2. Tingkatkan Kebersihan dan Sanitasi

Rutin Membersihkan Kandang: Kotoran yang menumpuk di lantai kandang dapat menjadi sumber penyakit, terutama saat lembap. Pastikan kandang dibersihkan secara rutin.

Penggunaan Desinfektan: Semprotkan desinfektan secara berkala di area kandang untuk meminimalisir bakteri dan virus. Pilih desinfektan yang aman bagi ayam.

Ganti Litter Secara Teratur: Litter atau alas kandang yang basah perlu segera diganti, karena bisa menjadi tempat berkembang biak penyakit.

3. Penyediaan Pakan dan Air yang Berkualitas

Tambahkan Suplemen: Cuaca ekstrem bisa melemahkan daya tahan tubuh ayam. Berikan tambahan vitamin dan mineral, seperti vitamin C dan elektrolit, untuk menjaga kekebalan tubuh mereka.

Pakan Berkualitas: Pastikan pakan yang diberikan mengandung nutrisi yang cukup untuk menghadapi stres. Kelembapan tinggi dapat membuat pakan cepat rusak, jadi simpan pakan di tempat yang kering.

Cek Kualitas Air Minum: Air minum harus bersih dan bebas dari kontaminan. Gunakan sistem penyaring air jika diperlukan, dan bersihkan tempat minum secara rutin untuk mencegah bakteri berkembang.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Cegah Penyakit Pernafasan: Cuaca lembap bisa memicu penyakit pernafasan seperti CRD (Chronic Respiratory Disease). Pastikan sirkulasi udara baik dan tambahkan vaksinasi yang dibutuhkan.

Kendalikan Parasit: Kelembapan juga menarik berbagai parasit seperti kutu dan caplak. Lakukan pengendalian hama dengan menggunakan obat yang aman untuk ternak.

5. Manajemen Kepadatan Kandang

Kurangi Kepadatan Ayam: Pada musim hujan, kelembapan yang tinggi di dalam kandang bisa diperburuk dengan kepadatan yang terlalu tinggi. Sebaiknya kurangi kepadatan ayam dalam kandang agar sirkulasi udara lebih lancar dan ayam tidak terlalu stres.

Rotasi Pemeliharaan: Buat sistem rotasi untuk ayam yang lebih tua dan muda, agar ayam yang lebih lemah tidak terkena paparan langsung kelembapan dan cuaca ekstrem.

6. Pengawasan dan Pemantauan Intensif

Pantau Suhu dan Kelembapan: Gunakan alat pemantau suhu dan kelembapan agar Anda bisa segera mengambil tindakan jika terjadi perubahan ekstrem.

Amati Gejala Stres dan Penyakit: Stres karena cuaca bisa terlihat dari perubahan perilaku seperti ayam yang kurang aktif atau penurunan nafsu makan. Segera beri penanganan jika ditemukan ayam dengan gejala penyakit.

Kesimpulan

Menghadapi cuaca ekstrem di musim hujan memang menantang, tetapi dengan manajemen yang tepat, produktivitas dan kesehatan ayam petelur maupun broiler bisa tetap terjaga. Pemeliharaan kandang yang baik, pemberian nutrisi tambahan, dan perhatian ekstra pada kesehatan ayam adalah kunci keberhasilan dalam menjaga ketahanan ternak di musim yang sulit ini.

0 Comments