Compare Items
Please, add items to this compare group or choose not empty group
Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors

Dalam dunia peternakan ayam petelur, memahami proses pembentukan telur adalah kunci untuk mengoptimalkan kesehatan ayam dan produktivitas telur. Proses pembentukan telur berlangsung dalam tubuh ayam selama sekitar 24 hingga 26 jam. Artikel ini akan menjelaskan setiap tahap dari proses tersebut, mulai dari ovulasi hingga peletakan telur.

1. Pembentukan Kuning Telur (Ovulasi)

Proses pembentukan telur dimulai dengan ovulasi, di mana kuning telur dilepaskan dari ovarium ayam. Proses ini biasanya terjadi sekitar 30 menit setelah ayam meletakkan telur sebelumnya. Kuning telur kemudian bergerak ke saluran reproduksi ayam yang dikenal sebagai oviduk.

2. Perjalanan Telur Melalui Oviduk

Oviduk adalah saluran reproduksi tempat proses utama pembentukan telur terjadi. Berikut tahapan-tahapannya:

Infundibulum (15-30 Menit): Di bagian ini, kuning telur masuk ke infundibulum di mana pembuahan dapat terjadi jika ada sperma. Jika tidak ada pembuahan, kuning telur tetap bergerak ke tahap berikutnya.

Magnum (Sekitar 3 Jam): Di magnum, lapisan putih telur (albumin) mulai terbentuk mengelilingi kuning telur. Albumin ini penting untuk melindungi kuning telur dan menyediakan nutrisi jika terjadi perkembangan embrio.

Isthmus (Sekitar 1,5 Jam): Di bagian ini, dua membran tipis ditambahkan di sekitar albumin. Membran-membran ini akan membantu memberikan struktur pada telur dan melindungi bagian dalamnya.

Uterus atau Cangkang Gland (Sekitar 20 Jam): Proses paling lama dalam pembentukan telur terjadi di uterus, di mana cangkang telur terbentuk. Kalsium diambil dari cadangan tubuh ayam dan dimasukkan ke dalam cangkang untuk memperkuatnya. Cangkang yang kokoh sangat penting untuk melindungi isi telur dari kerusakan dan kontaminasi.

Vagina dan Pengereman (Beberapa Menit): Setelah cangkang terbentuk sepenuhnya, telur bergerak ke vagina sebelum akhirnya diletakkan. Proses ini hanya memakan waktu beberapa menit.

3. Peletakan Telur

Setelah telur siap, ayam meletakkan telur tersebut. Proses peletakan biasanya terjadi di pagi hari dan bisa diulang setiap 24 hingga 26 jam, tergantung pada kondisi kesehatan dan produktivitas ayam. Setelah telur diletakkan, siklus pembentukan telur baru dimulai kembali setelah sekitar 30 menit hingga 1 jam.

Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembentukan Telur

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi proses pembentukan telur di antaranya:

Kesehatan Ayam: Ayam yang sehat cenderung menghasilkan telur secara teratur dan berkualitas.

Pakan dan Nutrisi: Kalsium dan nutrisi lainnya penting untuk memastikan cangkang yang kuat dan produksi telur yang konsisten.

Kondisi Lingkungan: Faktor seperti suhu dan pencahayaan dapat mempengaruhi siklus bertelur ayam.

Kesimpulan

Proses pembentukan telur ayam adalah mekanisme yang kompleks dan memerlukan kondisi optimal agar berlangsung lancar. Dengan memahami setiap tahap dari ovulasi hingga peletakan, peternak dapat memastikan bahwa ayam mereka berada dalam kondisi terbaik untuk memproduksi telur yang berkualitas tinggi.

0 Comments

Sanitasi kandang adalah langkah fundamental dalam pemeliharaan ayam yang sehat dan produktif. Kandang yang bersih mengurangi risiko penyakit menular yang dapat mengganggu pertumbuhan dan produksi ayam. Penyemprotan disinfektan secara rutin merupakan salah satu cara menjaga kandang tetap steril, sehingga lingkungan ayam menjadi lebih sehat.

Mengapa Sanitasi Kandang Itu Penting?
Ayam yang tinggal di kandang dengan sanitasi buruk rentan terkena penyakit seperti bakteri E. coli, virus Newcastle, dan infeksi jamur. Lingkungan yang kotor dan lembap menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi patogen ini. Oleh karena itu, sanitasi kandang berperan penting dalam:

1. Mencegah Penyebaran Penyakit
Sanitasi yang baik akan mengurangi sumber infeksi yang bisa menjangkiti ayam. Kotoran, sisa pakan, dan kelembapan berlebihan di kandang adalah sumber patogen yang berpotensi menyebar cepat.

2. Meningkatkan Produktivitas
Ayam yang sehat akan memiliki performa pertumbuhan yang baik dan produksi telur yang stabil. Dengan menjaga kandang tetap bersih, peternak akan mengurangi stres pada ayam, memungkinkan mereka tumbuh dan berproduksi optimal.

3. Meningkatkan Kualitas Udara di Kandang
Kandang yang tidak bersih akan menghasilkan bau amonia dari kotoran yang menumpuk. Bau ini bisa memengaruhi sistem pernapasan ayam dan menurunkan imunitas mereka.

Manfaat Penyemprotan Disinfektan Rutin
Disinfektan dapat membunuh bakteri, virus, dan jamur yang tidak terlihat. Berikut adalah manfaat utama penyemprotan disinfektan di kandang:

1. Mencegah Wabah Penyakit
Penyakit menular dapat dengan mudah menyebar jika ada ayam yang terinfeksi. Dengan rutin menyemprotkan disinfektan, patogen akan mati, sehingga risiko wabah penyakit dapat ditekan.

2. Mengurangi Risiko Bakteri Berbahaya seperti E. coli
Bakteri seperti E. coli dapat menyebabkan infeksi yang serius pada ayam. Penyemprotan disinfektan mengurangi kontaminasi bakteri ini di sekitar kandang.

3. Memperpanjang Usia Produktif Ayam
Penyakit yang menyerang ayam bisa menurunkan daya tahan tubuh mereka. Dengan menjaga kebersihan kandang melalui disinfektan, ayam lebih sehat, dan masa produktif mereka bisa bertahan lebih lama.

Produk Disinfektan Medion yang Direkomendasikan
Untuk memastikan sanitasi kandang yang optimal, penggunaan disinfektan berkualitas sangat penting. Berikut beberapa produk disinfektan dari Medion yang dapat digunakan:

1. Medisep
Disinfektan dengan kandungan kombinasi ammonium kuarterner yang tidak bersifat korosif, sehingga aman digunakan untuk mendisinfeksi kandang dan dapat dicampurkan ke dalam air minum sesuai dosis anjuran.

2. Sporades
Disinfektan yang mengandung kombinasi Glutaraldehyde dan Alkyldimethylbenzyl ammonium chloride yang sangat efektif untuk membasmi berbagai jenis mikroorganisme patogen.

3. Neo Antisep
Larutan desinfektan yang dapat membunuh kuman penyakit. Sebagai bahan pembasmi kuman, yodium memiliki spektrum yang luas termasuk aktivitas bakterisidal melawan bakteri Gram negatif dan Gram positif serta virus.

Cara Melakukan Sanitasi dan Penyemprotan Disinfektan yang Efektif

1. Bersihkan Kotoran dan Sisa Pakan Secara Teratur
Lakukan pembersihan harian, terutama kotoran dan sisa pakan yang menumpuk. Gunakan alat pembersih yang tepat agar kandang tetap bersih.

2. Pilih Disinfektan yang Aman dan Efektif
Gunakan disinfektan yang sudah teruji aman untuk ayam, seperti produk-produk dari Medion. Medion menawarkan produk disinfektan berkualitas yang efektif membunuh bakteri dan aman digunakan di lingkungan ternak.

3. Semprotkan Disinfektan di Area Kandang Rutin
Lakukan penyemprotan di seluruh bagian kandang, termasuk lantai, dinding, dan peralatan makan dan minum. Idealnya, lakukan setidaknya seminggu sekali atau sesuai kebutuhan.

Kesimpulan
Sanitasi kandang yang baik dan penyemprotan disinfektan rutin adalah investasi penting dalam pemeliharaan ayam. Dengan menjaga lingkungan yang bersih, ayam akan tumbuh lebih sehat, produktif, dan tahan terhadap penyakit. Disinfektan berkualitas, seperti dari Medion, menjadi solusi ampuh untuk menjaga kesehatan kandang Anda.

0 Comments

Bakteri Escherichia coli (E. coli) adalah mikroorganisme yang umum ditemukan di lingkungan peternakan, terutama pada area dengan sanitasi yang kurang baik. Infeksi E. coli pada ayam dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penurunan produktivitas, peningkatan angka kematian, dan biaya perawatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memahami bahaya E. coli dan cara efektif untuk mengatasinya.

Apa Itu E. coli?

E. coli adalah bakteri Gram negatif yang biasanya hidup di saluran pencernaan hewan dan manusia. Meskipun sebagian besar strain tidak berbahaya, beberapa dapat menyebabkan penyakit serius. Pada ayam, infeksi E. coli sering menyerang saluran pencernaan dan pernapasan, terutama dalam kondisi lingkungan yang lembap dan kurang higienis.

Bahaya E. coli pada Ayam

1. Kolibasilosis Kolibasilosis adalah infeksi yang disebabkan oleh E. coli, yang dapat menyebabkan kerugian besar di peternakan. Penyakit ini dapat menyerang ayam di semua umur, namun lebih sering terjadi pada ayam muda. Gejala utama kolibasilosis meliputi diare, penurunan berat badan, dan kesulitan bernapas.


2. Pengaruh pada Sistem Imun E. coli dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh ayam, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi lain. Jika tidak segera diatasi, hal ini dapat menyebabkan peningkatan angka kematian, terutama di kandang dengan kepadatan tinggi.


3. Penurunan Produktivitas Ayam yang terinfeksi E. coli akan mengalami penurunan produktivitas, baik dalam produksi telur maupun pertambahan berat badan, yang berdampak negatif pada keuntungan peternak.



Cara Pencegahan

1. Kebersihan Kandang Menjaga kebersihan kandang adalah langkah utama dalam mencegah infeksi E. coli. Pastikan kandang selalu bersih dan kering, serta lakukan desinfeksi secara rutin.


2. Kualitas Air Minum Pastikan air yang diberikan kepada ayam bersih dan bebas kontaminasi. Gantilah air secara berkala untuk mencegah pertumbuhan bakteri.


3. Vaksinasi dan Suplemen Pemberian vaksin dan suplemen vitamin dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh ayam, sehingga lebih tahan terhadap infeksi E. coli.



Produk Medion untuk Mengatasi E. coli

Untuk membantu peternak dalam mengatasi infeksi E. coli pada ayam, Medion menawarkan beberapa produk yang efektif:

Neo Meditril: Antibiotik yang efektif untuk mengobati infeksi E. coli dan bakteri Gram negatif lainnya pada unggas.

Proxan-S: Antibiotik spektrum luas yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakterial pada ayam.

Koleridin: Antibiotik yang efektif dalam mengobati infeksi saluran pencernaan akibat E. coli. Biasanya kotoran ayam hijau.

Ampicol: Antibiotik yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi E. coli pada ayam.

Coliquin: Antibiotik yang efektif dalam mengobati infeksi E. coli pada unggas.


Selain antibiotik, pemberian vitamin seperti Fortevit, Kumavit, atau Solvit dianjurkan untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan nafsu makan ayam.

Kesimpulan

Infeksi E. coli merupakan ancaman serius bagi kesehatan dan produktivitas ayam. Dengan penerapan manajemen peternakan yang baik, termasuk menjaga kebersihan kandang, memastikan kualitas air minum, dan penggunaan produk Medion yang tepat, peternak dapat mengurangi risiko infeksi dan menjaga kesehatan ternak secara optimal.

0 Comments

Musim hujan bisa menjadi tantangan besar bagi peternak ayam, baik ayam petelur maupun broiler. Kondisi cuaca ekstrem seperti suhu yang dingin, kelembapan tinggi, dan curah hujan yang deras dapat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas ayam. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantangan ini.

1. Pastikan Kandang Tetap Kering dan Hangat

Perbaiki Kebocoran: Cek seluruh bagian kandang untuk memastikan tidak ada kebocoran. Air yang masuk ke kandang bisa menyebabkan kelembapan tinggi, yang berpotensi menyebabkan penyakit.

Ventilasi yang Baik: Pastikan ventilasi cukup untuk menjaga sirkulasi udara agar tidak lembap berlebihan. Kelembapan yang terlalu tinggi dapat memicu pertumbuhan bakteri dan jamur.

Gunakan Pemanas: Jika suhu turun drastis, gunakan pemanas untuk menjaga suhu kandang. Suhu ideal untuk ayam broiler adalah sekitar 32°C pada awal pemeliharaan dan bisa diturunkan secara bertahap hingga 20-25°C.

2. Tingkatkan Kebersihan dan Sanitasi

Rutin Membersihkan Kandang: Kotoran yang menumpuk di lantai kandang dapat menjadi sumber penyakit, terutama saat lembap. Pastikan kandang dibersihkan secara rutin.

Penggunaan Desinfektan: Semprotkan desinfektan secara berkala di area kandang untuk meminimalisir bakteri dan virus. Pilih desinfektan yang aman bagi ayam.

Ganti Litter Secara Teratur: Litter atau alas kandang yang basah perlu segera diganti, karena bisa menjadi tempat berkembang biak penyakit.

3. Penyediaan Pakan dan Air yang Berkualitas

Tambahkan Suplemen: Cuaca ekstrem bisa melemahkan daya tahan tubuh ayam. Berikan tambahan vitamin dan mineral, seperti vitamin C dan elektrolit, untuk menjaga kekebalan tubuh mereka.

Pakan Berkualitas: Pastikan pakan yang diberikan mengandung nutrisi yang cukup untuk menghadapi stres. Kelembapan tinggi dapat membuat pakan cepat rusak, jadi simpan pakan di tempat yang kering.

Cek Kualitas Air Minum: Air minum harus bersih dan bebas dari kontaminan. Gunakan sistem penyaring air jika diperlukan, dan bersihkan tempat minum secara rutin untuk mencegah bakteri berkembang.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Cegah Penyakit Pernafasan: Cuaca lembap bisa memicu penyakit pernafasan seperti CRD (Chronic Respiratory Disease). Pastikan sirkulasi udara baik dan tambahkan vaksinasi yang dibutuhkan.

Kendalikan Parasit: Kelembapan juga menarik berbagai parasit seperti kutu dan caplak. Lakukan pengendalian hama dengan menggunakan obat yang aman untuk ternak.

5. Manajemen Kepadatan Kandang

Kurangi Kepadatan Ayam: Pada musim hujan, kelembapan yang tinggi di dalam kandang bisa diperburuk dengan kepadatan yang terlalu tinggi. Sebaiknya kurangi kepadatan ayam dalam kandang agar sirkulasi udara lebih lancar dan ayam tidak terlalu stres.

Rotasi Pemeliharaan: Buat sistem rotasi untuk ayam yang lebih tua dan muda, agar ayam yang lebih lemah tidak terkena paparan langsung kelembapan dan cuaca ekstrem.

6. Pengawasan dan Pemantauan Intensif

Pantau Suhu dan Kelembapan: Gunakan alat pemantau suhu dan kelembapan agar Anda bisa segera mengambil tindakan jika terjadi perubahan ekstrem.

Amati Gejala Stres dan Penyakit: Stres karena cuaca bisa terlihat dari perubahan perilaku seperti ayam yang kurang aktif atau penurunan nafsu makan. Segera beri penanganan jika ditemukan ayam dengan gejala penyakit.

Kesimpulan

Menghadapi cuaca ekstrem di musim hujan memang menantang, tetapi dengan manajemen yang tepat, produktivitas dan kesehatan ayam petelur maupun broiler bisa tetap terjaga. Pemeliharaan kandang yang baik, pemberian nutrisi tambahan, dan perhatian ekstra pada kesehatan ayam adalah kunci keberhasilan dalam menjaga ketahanan ternak di musim yang sulit ini.

0 Comments

Cara Mengobati Ayam Ngorok

Ayam Ngorok - Asri Jaya PS
Gejala Ayam CRD (Ngorok)

Penyakit ngorok atau CRD (Chcronic Respiratory Disease) dikenal juga sebagai flunya ayam, dimana sistem pernapasan ayam terganggu sehingga menimbulkan suara saat si ayam bernapas. Lantas, bagaimana cara mengatasi ayam ngorok? Bagaimana cara menganganinya?

Kerugian yang diakibatkan dari penyakit ‘ngorok’ ini dapat berbentuk kematian, pertumbuhan lambat, produksi telur menturun bahkan terhenti sama sekali. Selain itu ayam yang pernah terserang penyakit dapat menjadi sumber penyakit bagi ayam lainnya.

Tak heran jika keberadaan penyakit CDR ini sudah sangat populer. Meski begitu, tak sedikit peternak yang terlambat menyadari bahaya CRD pada unggas. Sekali ayam terserang CRD, maka tubuhnya menjadi lebih rentan terhadap berbagai serangan penyakit lain. Maka dari itu, CRD jarang ditemui dalam keadaan murni, alias kerap berkolaborasi dengan penyakit lain. Yang paling sering adalah berkolaborasi dengan colibacillosis atau lebih dikenal dengan CRD kompleks. Di sinilah masalah serius mulai timbul.

Langkah penanganan kasus CRD (Ngorok) pada ayam :

1. Pemberian antibiotik yang tepat dalam jangka waktu pagi – sore.

Kita perlu mengetahui Mycoplasma tidak dapat dibunuh dengan antibiotik yang bekerja merusak atau menghambat pembentukan dinding sel, karena Mycoplasma memang tidak punya dinding sel di permukaan tubuhnya. Oleh karena itu, untuk Mycoplasma kita bisa memberikan antibiotik yang bekerja pada membran dan inti sel, terutama yang aktif menghambat pembentukan asam folat dan protein bakteri Mycoplasma, serta mempunyai konsentrasi tinggi di tempat bakteri tersebut berada (saluran pernapasan), bukan yang berkonsentrasi tinggi di dalam darah. Antibiotik yang cocok untuk CRD adalah yang termasuk dalam golongan fluoroquinolon, makrolida dan tetracycline. Contoh produk Medion yang bisa digunakan seperti Neo MeditrilProxanSErysuprimVita Tetra ChlorTherapyDoxytin, dll

2. Pemberian multivitamin dosis tinggi Fortevit pada malam harinya untuk mengatasi stres dan meningkatkan stamina tubuh ayam.

3. Lakukan penyemprotan dalam kandang dengan desinfektan Antisep atau Neo Antisep untuk membasmi bakteri Mycoplasma penyebab CRD.

sumber: medion

0 Comments